Pengisian KRS Berbasis WEB pada STMIK Jakarta STI&K

Abstract

STMIK Jakarta STI&K adalah sebuah institusi pendidikan tinggi bidang ilmu komputer. Pada sekolah tinggi ilmu komputer ini, informasi memegang peranan yang sangat penting, satu diantara kegiatan akademik tersebut adalah pengisian kartu rencana studi atau yang biasa disebut dengan singkatan KRS. KRS adalah kartu yang berisi daftar mata kuliah yang akan diikuti oleh Mahasiswa dalam satu semester. KRS merupakan bukti sebagai Mahasiswa yang aktif pada semester yang bersangkutan dan berfungsi sebagai kartu peserta ujian. Berdasarkan pada analisis sistem yang berjalan saat ini, proses pengisian KRS dan mencetak KRS di sekolah tinggi ilmu komputer tersebut, hanya dapat dilakukan di kampus saja, sehingga banyak mahasiswa mengalami keterlambatan dalam pengisian KRS yang mengakibatkan mahasiswa dikategorikan non aktif. Dampak lain yang dialami karena keterlambatan pengisian adalah tidak dapat mengikuti ujian dan kegiatan lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kebutuhan yang bertujuan untuk mengetahui keterbatasan sistem yang berjalan dan sebagai pengembangan sistem yang berjalan yaitu dengan cara survei langsung ke STMIK Jakarta STI&K dan juga dilakukan wawancara pada bagian yang terkait, perancangan aplikasi yaitu membuat rancangan aplikasi Berdasarkan dari hasil pengujian ( alpha t e s t i n g ), aplikasi yang dibangun telah dapat melakukan pengisian KRS sesuai dengan persyaratan yang berlaku antara lain: seorang mahasiswa dapat melakukan penambahan dan atau pembatalan mata kuliah secara langsung dengan syarat belum melakukan pencetakan KRS, mahasiswa tidak bisa mencetak KRS apabila belum melakukan pembayaran, pengambilan mata kuliah harus sesuai dengan jurusan dan jenjangnya. Dengan demikian, aplikasi pengisian KRS berbasis w e b yang telah dibangun siap diimplementasikan di STMIK Jakarta STI&K. Keunggulan aplikasi yang dikembangkan adalah dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, sehingga mahasiswa tidak harus mengisi di kampus dan dapat menghindari keterlambatan pengisian KRS.